Rabu, 04 Desember 2013

Asyiknya Belajar Sains di Graha Teknologi Sriwijaya




Oleh: Nelly Nuryanti

Kunjungan Edukasi bagi anak kelas 1 mempunyai keunikannya tersendiri, selain mereka akan bertambah ilmunya dengan mengunjungi tempat yang dituju, mereka juga belajar kemandirian, belajar berpergian tanpa ditemani orang tua. Tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir melepas kepergian anak-anaknya, suka mabuk perjalanan adalah alasan yang umum timbulnya kekhawatiran tersebut, takut anaknya terpisah dari rombongan, hilang dan lain sebagainya. Namun kekhawatiran tersebut tentu sudah diantisipasi Wali Kelas Satu dari jauh hari dengan cara berkomunikasi dan memberi pengertian kepada Wali Murid serta menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan anak seperti makan dan minum serta kebutuhan lainnya termasuk menyarankan untuk memberikan obat mabuk perjalanan terlebih dahulu sebelum berangkat bagi anak yang sering mabuk perjalanan.

Kamis, 28 November 2013, tampak suasana yang sedikit berbeda di MI ikhlasiyah yang beralamat di Jl. Remco Ogan Baru Kertapati Madrasah kami tercinta. Wali Murid kelas 1 Baghdad dan Madinah yang biasanya sudah tidak lagi mengantar anak-anaknya ke Madrasah hari ini nampak ramai mengantar anak-anak ke Madrasah, mereka ingin melepas  kepergian anak-anaknya menuju Graha Teknologi Sriwijaya di Jl. Seniman Amri Yahya, Komplek Taman Budaya Jakabaring Palembang, tempat tujuan kunjungan edukasi kami kali ini.

Pukul 09.00 Wib waktu yang kami sepakati sebagai waktu keberangkatan, bus kota yang akan membawa kami telah datang pada waktunya, segera anak-anak dibariskan untuk mendengarkan sedikit pengarahan dari Wali Kelas dan di bagikan name tag untuk kemudian bersama-sama menaiki bus kota yang melaju di iringi lambaian tangan wali murid.

Anak-anak nampak sangat menikmati perjalanan, mereka berceloteh, tertawa dan bernyanyi di dalam bus, riuh sekali, waktu 30 menit untuk mencapai tujuan tidaklah terasa.

Setibanya di lokasi anak-anak kembali dibariskan di halaman depan gedung Graha Teknologi. Disana telah siap petugas dari Graha Teknologi yang akan menjelaskan beberapa peraturan sebelum anak-anak memasuki gedung Graha Teknologi.

"Perkenalkan nama saya kak Panji" katanya membuka pembicaraan dihadapan anak-anak.

Anak-anak harus menitipkan tasnya di tempat penitipan, tidak boleh makan dan minum di dalam gedung Graha Teknologi dan menjaga alat peraga iptek agar tidak rusak, adalah point-point yang disampaikan oleh kak Panji. Kak Panji mengakhiri penjelasannya sambil mempersilahkan anak-anak untuk memasuki gedung Graha Teknologi.

Namun sebelum masuk kami meminta waktu untuk berfoto terlebih dahulu, sesi foto tidak berlangsung lama kami diingatkan oleh ibu Maryati selaku petugas administrasi untuk segera memasuki gedung Graha Teknologi karena ternyata di sana kak Panji telah siap untuk melakukan demo sains.

Anak-anak memasuki gedung Graha Teknologi dengan tidak lupa meletakkan tasnya terlebih dahulu di tempat penitipan kemudian duduk di tempat yang telah disediakan untuk menyaksikan demo sains yang akan dipandu oleh kak Panji, ternyata kak Panji tidak sendiri ada mbak Rara yang juga telah siap menanti anak-anak  duduk rapih.

Sebelum melakukan demo sains kak Panji mengajak anak-anak untuk tes konsentrasi terlebih dahulu, " kalau kakak bilang duduk kalian berdiri, kalau kakak bilang berdiri kalian duduk, mengerti?" demikan instruksi dari kak Panji. " mengerti....." anak-anak manjawab dengan penuh semanagat.

Tes konsentrasi dimulai ada anak-anak yang  salah mengikuti instruksi dan ada juga yang benar mengikuti instruksi kak Panji. Tes konsentrasi membuat anak-anak gembira dan fokus sehingga siap untuk menyimak demo sains yang pertama.

" Siapa yang mau membantu kak Panji" seru kak Panji kepada anak-anak, yang disambut teriakan "saya.." dan telunjuk yang mengacung tinggi. Kak Panji memilih Alfin, Ayu Aulia dan Aisyah untuk membantunya memperagakan demo sains memecahkan balon menggunakan 3 cairan,

Pertama Alfiin diminta menyiramkan spritus yang dipegangnya  ke balon yang dipegang mbak Rara ternyata balon tersebut tidak pecah. Kemudian Aisyah diminta untuk menyiram balon dengan alkohol dan ternyata balon tersebut juga tidak pecah. Terakhir Ayu Aulia diminta untuk menyiram balon dengan minyak kayu putih dan "duaaar" suara balon pecah mengejutkan anak-anak, kak Panji menjelaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena minyak kayu putih mengandung minyak atsiri yang bisa menyebabkan dinding balom menjadi tipis sehingga balonnya pecah.

Demo dilanjutkan dengan percobaan kedua, kembali kak Panji meminta seorang anak untuk membantunya, banyak anak-anak yang mengacungkan jarinya namun pilihan kak Panji jatuh kepada Abbas Sirojuddin  dari kelas 1 Baghdad untuk maju kedepan.

Demo yang kedua ini dimulai dengan menyalakan lilin yang diletakkan di dalam gelas ukur, kemudian kak Panji meminta bantuan Abbas untuk memasukkan cuka makan ke dalam gelas ukur  ternyata tidak ada perubahan pada nyala api namun ketika ke dalam cuka makan dimasukkan soda kue ternyata nyala api  yang ada di dalam gelas ukur menjadi mati, hal ini disebabkan karena cuka makan jika dicampur dengan soda kue maka akan mengahasilkan CO2 sementara untuk bisa tetap menyala api membutuhkan gas O2. Jelas kak Panji panjang lebar.

Untuk demo sains yang terakhir di antara acungan telunjuk yang tinggi dan teriakan saya yang membahana kak Panji memilih Imelia Permata dari kelas 1 Madinah . Kak Panji menyiapkan korek api dan tisu kemudian membakarnya tentu saja tisu habis terbakar dalam sekejap, kemudian kak Panji bersiap-siap dengan korek apinya hendak membakar lagi namun kali ini bukan tisu yang akan dibakar kak Panji melainkan uang kertas dua ribuan, namun sebelum dibakar kak Panji meminta bantuan Imel untuk mencelupkan uang kertas tersebut ke dalam cairan alkohol 70%, setelah dicelupkan uang tersebut di bakar... tara....bukan sulap bukan sihir ternyata uang tersebut tidak terbakar. Apakah yang terjadi? Ternyata cairan alkohol 70 % yang digunakan mengandung  30%  air, kandungan air inilah yang melindungi uang dari api yang membakar.

Demo sains selesai, sebelum kami melihat-lihat alat peraga iptek yang ada di lantai 1-3 gedung graha teknologi tak lupa kami menyerahkan cinderamata yang diterima oleh bapak Qum Zaidan, M.Pd.

Agar anak-anak tetap rapih dan tertib ketika mengelilingi gedung graha teknologi maka kami membagi anak-anak menjadi 4 kelompok, masing - masing kelompok terdiri dari 11 orang anak yang dipandu oleh seorang guru pendamping, kelompok pertama dipandu oleh ibu Sri Rahayu, S.Pd.I.  Kelompok kedua dipandu oleh pak Supriadi S.S., S.Pd.I , kelompok ketiga dipandu ibu Nuriyawati, S.Pd.SD, dan kelompok terkhir dipandu ibu Nelly Nuryanti, S.Si.

Anak- anak bersama kelompok dan pemandunya  memulai perjalanan dengan melihat-lihat alat peraga iptek yang ada di lantai satu, di sana ada puzzle, giroskop, generator van de graff dan lain-lain, setelah selesai melihat-lihat serta mempraktekkan secara langsung masing-masing alat peraga iptek yang ada di lantai satu, kami melanjutkan perjalanan ke lantai dua, di sana terdapat alat simulasi banjir tsunami, harpa tanpa dawai, magnet bermusuhan, meja bernaulli dan masih banyak lagi. Secara keseluruhan kesemuanya adalah alat-alat peraga Fisika, Kimia, maupun Biologi. Melihat gedung yang luas dan dipenuhi alat peraga iptek yang menarik anak-anak menjadi semangat dan sangat antusias untuk memperaktekkan secara langsung alat -alat peraga tersebut, anak-anak yang awalnya berada dalam kelompoknya mulai berpencar dan berhamburan di lantai dua.

Namun kegembiraan anak-anak terasa kurang sempurna karena gedung graha teknologi ini sedang mengalami renovasi sehingga kami tidak bisa memasuki istana cahaya yang ada di lantai dua dan juga ke lantai tiga menginggat perbaikan yang sedang dilakukan di sana.

Kami memutuskan untuk pulang dengan terlebih dahulu beristirahat dan menghabiskan bekal yang sudah di bawa dari rumah, Bus kami mulai melaju menuju ke sekolah, pukul 12.00 wib kami tiba di sekolah, setelah dibariskan dan diabsen anak-anak pulang kerumahnya masing-masing dengan keceriaan dan senyum lebar terpancar dari wajah anak-anak. Kunjungan ke graha teknologi sriwijaya memang sangat menyenangkan, kami belajar ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara yang mudah, menyenangkan dan memghibur.

Tak sabar rasanya menanti kunjungan edukasi selanjutnya
Sampai jumpa ...

1 komentar: