Oleh:
Nelly Nuryanti
Kunjungan Edukasi bagi anak
kelas 1 mempunyai keunikannya tersendiri, selain mereka akan bertambah ilmunya
dengan mengunjungi tempat yang dituju, mereka juga belajar kemandirian, belajar
berpergian tanpa ditemani orang tua. Tidak sedikit orang tua yang merasa
khawatir melepas kepergian anak-anaknya, suka mabuk perjalanan adalah alasan
yang umum timbulnya kekhawatiran tersebut, takut anaknya terpisah dari
rombongan, hilang dan lain sebagainya. Namun kekhawatiran tersebut tentu sudah
diantisipasi Wali Kelas Satu dari jauh hari dengan cara berkomunikasi dan
memberi pengertian kepada Wali Murid serta menyiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan anak seperti makan dan minum serta kebutuhan lainnya termasuk
menyarankan untuk memberikan obat mabuk perjalanan terlebih dahulu sebelum
berangkat bagi anak yang sering mabuk perjalanan.
Kamis, 28 November 2013, tampak
suasana yang sedikit berbeda di MI ikhlasiyah yang beralamat di Jl. Remco Ogan Baru
Kertapati Madrasah kami tercinta. Wali Murid kelas 1 Baghdad dan Madinah yang
biasanya sudah tidak lagi mengantar anak-anaknya ke Madrasah hari ini nampak
ramai mengantar anak-anak ke Madrasah, mereka ingin melepas kepergian anak-anaknya menuju Graha Teknologi
Sriwijaya di Jl. Seniman Amri Yahya, Komplek Taman Budaya Jakabaring Palembang,
tempat tujuan kunjungan edukasi kami kali ini.
Pukul 09.00 Wib waktu yang kami
sepakati sebagai waktu keberangkatan, bus kota yang akan membawa kami telah
datang pada waktunya, segera anak-anak dibariskan untuk mendengarkan sedikit
pengarahan dari Wali Kelas dan di bagikan name tag untuk kemudian bersama-sama
menaiki bus kota yang melaju di iringi lambaian tangan wali murid.
Anak-anak nampak sangat
menikmati perjalanan, mereka berceloteh, tertawa dan bernyanyi di dalam bus,
riuh sekali, waktu 30 menit untuk mencapai tujuan tidaklah terasa.
Setibanya di lokasi anak-anak
kembali dibariskan di halaman depan gedung Graha Teknologi. Disana telah siap
petugas dari Graha Teknologi yang akan menjelaskan beberapa peraturan sebelum
anak-anak memasuki gedung Graha Teknologi.
"Perkenalkan nama saya kak
Panji" katanya membuka pembicaraan dihadapan anak-anak.
Anak-anak harus menitipkan
tasnya di tempat penitipan, tidak boleh makan dan minum di dalam gedung Graha Teknologi
dan menjaga alat peraga iptek agar tidak rusak, adalah point-point yang
disampaikan oleh kak Panji. Kak Panji mengakhiri penjelasannya sambil
mempersilahkan anak-anak untuk memasuki gedung Graha Teknologi.
Namun sebelum masuk kami
meminta waktu untuk berfoto terlebih dahulu, sesi foto tidak berlangsung lama
kami diingatkan oleh ibu Maryati selaku petugas administrasi untuk segera
memasuki gedung Graha Teknologi karena ternyata di sana kak Panji telah siap
untuk melakukan demo sains.
Anak-anak memasuki gedung Graha
Teknologi dengan tidak lupa meletakkan tasnya terlebih dahulu di tempat
penitipan kemudian duduk di tempat yang telah disediakan untuk menyaksikan demo
sains yang akan dipandu oleh kak Panji, ternyata kak Panji tidak sendiri ada
mbak Rara yang juga telah siap menanti anak-anak duduk rapih.
Sebelum melakukan demo sains
kak Panji mengajak anak-anak untuk tes konsentrasi terlebih dahulu, "
kalau kakak bilang duduk kalian berdiri, kalau kakak bilang berdiri kalian
duduk, mengerti?" demikan instruksi dari kak Panji. "
mengerti....." anak-anak manjawab dengan penuh semanagat.
Tes konsentrasi dimulai ada
anak-anak yang salah mengikuti instruksi
dan ada juga yang benar mengikuti instruksi kak Panji. Tes konsentrasi membuat
anak-anak gembira dan fokus sehingga siap untuk menyimak demo sains yang
pertama.
" Siapa yang mau membantu
kak Panji" seru kak Panji kepada anak-anak, yang disambut teriakan
"saya.." dan telunjuk yang mengacung tinggi. Kak Panji memilih Alfin,
Ayu Aulia dan Aisyah untuk membantunya memperagakan demo sains memecahkan balon
menggunakan 3 cairan,
Pertama Alfiin diminta
menyiramkan spritus yang dipegangnya ke
balon yang dipegang mbak Rara ternyata balon tersebut tidak pecah. Kemudian
Aisyah diminta untuk menyiram balon dengan alkohol dan ternyata balon tersebut
juga tidak pecah. Terakhir Ayu Aulia diminta untuk menyiram balon dengan minyak
kayu putih dan "duaaar" suara balon pecah mengejutkan anak-anak, kak
Panji menjelaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena minyak kayu putih
mengandung minyak atsiri yang bisa menyebabkan dinding balom menjadi tipis
sehingga balonnya pecah.
Demo dilanjutkan dengan
percobaan kedua, kembali kak Panji meminta seorang anak untuk membantunya,
banyak anak-anak yang mengacungkan jarinya namun pilihan kak Panji jatuh kepada
Abbas Sirojuddin dari kelas 1 Baghdad
untuk maju kedepan.
Demo yang kedua ini dimulai
dengan menyalakan lilin yang diletakkan di dalam gelas ukur, kemudian kak Panji
meminta bantuan Abbas untuk memasukkan cuka makan ke dalam gelas ukur ternyata tidak ada perubahan pada nyala api
namun ketika ke dalam cuka makan dimasukkan soda kue ternyata nyala api yang ada di dalam gelas ukur menjadi mati,
hal ini disebabkan karena cuka makan jika dicampur dengan soda kue maka akan
mengahasilkan CO2 sementara untuk bisa tetap menyala api membutuhkan
gas O2. Jelas kak Panji panjang lebar.
Untuk demo sains yang terakhir
di antara acungan telunjuk yang tinggi dan teriakan saya yang membahana kak
Panji memilih Imelia Permata dari kelas 1 Madinah . Kak Panji menyiapkan korek
api dan tisu kemudian membakarnya tentu saja tisu habis terbakar dalam sekejap,
kemudian kak Panji bersiap-siap dengan korek apinya hendak membakar lagi namun
kali ini bukan tisu yang akan dibakar kak Panji melainkan uang kertas dua
ribuan, namun sebelum dibakar kak Panji meminta bantuan Imel untuk mencelupkan
uang kertas tersebut ke dalam cairan alkohol 70%, setelah dicelupkan uang
tersebut di bakar... tara....bukan sulap bukan sihir ternyata uang tersebut
tidak terbakar. Apakah yang terjadi? Ternyata cairan alkohol 70 % yang
digunakan mengandung 30% air, kandungan air inilah yang melindungi
uang dari api yang membakar.
Demo sains selesai, sebelum
kami melihat-lihat alat peraga iptek yang ada di lantai 1-3 gedung graha
teknologi tak lupa kami menyerahkan cinderamata yang diterima oleh bapak Qum
Zaidan, M.Pd.
Agar anak-anak tetap rapih dan
tertib ketika mengelilingi gedung graha teknologi maka kami membagi anak-anak
menjadi 4 kelompok, masing - masing kelompok terdiri dari 11 orang anak yang dipandu
oleh seorang guru pendamping, kelompok pertama dipandu oleh ibu Sri Rahayu,
S.Pd.I. Kelompok kedua dipandu oleh pak
Supriadi S.S., S.Pd.I , kelompok ketiga dipandu ibu Nuriyawati, S.Pd.SD, dan
kelompok terkhir dipandu ibu Nelly Nuryanti, S.Si.
Anak- anak bersama kelompok dan
pemandunya memulai perjalanan dengan
melihat-lihat alat peraga iptek yang ada di lantai satu, di sana ada puzzle,
giroskop, generator van de graff dan lain-lain, setelah selesai melihat-lihat
serta mempraktekkan secara langsung masing-masing alat peraga iptek yang ada di
lantai satu, kami melanjutkan perjalanan ke lantai dua, di sana terdapat alat
simulasi banjir tsunami, harpa tanpa dawai, magnet bermusuhan, meja bernaulli
dan masih banyak lagi. Secara keseluruhan kesemuanya adalah alat-alat peraga
Fisika, Kimia, maupun Biologi. Melihat gedung yang luas dan dipenuhi alat
peraga iptek yang menarik anak-anak menjadi semangat dan sangat antusias untuk
memperaktekkan secara langsung alat -alat peraga tersebut, anak-anak yang
awalnya berada dalam kelompoknya mulai berpencar dan berhamburan di lantai dua.
Namun kegembiraan anak-anak
terasa kurang sempurna karena gedung graha teknologi ini sedang mengalami
renovasi sehingga kami tidak bisa memasuki istana cahaya yang ada di lantai dua
dan juga ke lantai tiga menginggat perbaikan yang sedang dilakukan di sana.
Kami memutuskan untuk pulang
dengan terlebih dahulu beristirahat dan menghabiskan bekal yang sudah di bawa
dari rumah, Bus kami mulai melaju menuju ke sekolah, pukul 12.00 wib kami tiba
di sekolah, setelah dibariskan dan diabsen anak-anak pulang kerumahnya
masing-masing dengan keceriaan dan senyum lebar terpancar dari wajah anak-anak.
Kunjungan ke graha teknologi sriwijaya memang sangat menyenangkan, kami belajar
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara yang mudah, menyenangkan dan
memghibur.
Tak sabar rasanya menanti
kunjungan edukasi selanjutnya
Sampai jumpa ...

Cakep
BalasHapus